Khasiat Pohon Merah

Pohon Merah Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch Familia :  Eophorbiaceae. Sinonim :  Poinsettia pulcherrima R.Grah. Pohon Mera... thumbnail 1 summary
Pohon Merah
Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch
Familia : Eophorbiaceae.
Sinonim : Poinsettia pulcherrima R.Grah.
Pohon Merah (Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch)
Pohon Merah
Euphorbia pulcherrima Wiild. 
Et. Klotzsch
  • Tumbuhan yang berasal dari Meksiko.
  • Dapat ditemukan dari ketinggian 1-1400 m diatas permukaan air laut, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila di tanam pada ketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut. 
  • Banyak verietasnya yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan.
  • Tanaman lebih pendek, daun lebih lebar dengan warna daun pelindung bermacam-macam, seperti merah, putih atau merah muda.
  • Habitus perdu, tegak, tinggi 1,5-4 m, berkayu, bercabang, bergetah seperti susu.
  • Daun tunggal, bertangkai, letak tersebar, bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang terbesar kerap kali dengan 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, bagian bawah berambut halus, tangkai daun muda warnanya merah setelah tua warnanya hijau.
  • Bunga majemuk berbentuk cawan atau bercabang menggarpu dalam susunan yang khas disebut cyathinum keluar diujung percabangan.
  • Tiap cyathinum berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah, kadang-kadang berwarna kuning.
  • Tinggi cyathinum 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye.
  • Tangkai sari merah oranye.
  • Buah berupa buah kotak, panjang 1,5 cm, masih muda hijau, setelah tua coklat.
  • Biji berbentuk bulat, dan berwarna coklat.

Nama Daerah
  • Sumatra : denok, puring benggala.
  • Jawa : kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan (Jawa).
  • Nusa Tenggara : racun, kedapa (Bali).

Nama Asing

Yi ping hong (T), christmas flower, eastern flower, lobster flower (I), poinsettia, kastuba (M).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Daun mengandung alkaloid, saponin, lemak, amilodekstrin. Batang mengandung saponin, sulfur, lemak, amilodekstrin, asam format, kanji. Rasanya pahit, sepat, sejuk, sedikit beracun. Berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), melancarkan pengeluaran air susu ibu (galaktagog), peluruh dahak (ekspektorans), menghilangkan bengkak (antiswelling). Dan bagian yang dipakai adalah daun, bunga, atau seluruh bagian tumbuhan.

Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Radang kulit, erysipelas
  • Daun secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
Keseleo, bengkak, terantuk
  • Cara ke-1 : tumbuhan pohon merah secukupnya dicuci dan dihaluskan, ditambah arak putih dan terigu yang telah disangrai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
  • Cara ke-2 : tumbuhan pohon merah secukupnya ditambah lidah buaya (Aloe vera L.) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), digiling jadi satu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Luka berdarah (swelling), patah tulang (fracture)
  • Tumbuhan pohon merah ditumbuk, ditambah terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut. Resep ini dipakai setelah terlebih dahulu tulang yang patah dibetulkan/digip (tulang dalam keadaan terfiksasi).

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Melancarkan ASI (galaktagog)
  • 10 gram bunga dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin airnya diminum.
Melancarkan haid (emenagog)
  • 10-15 gram bunga dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin airnya diminum.

Catatan
  • Tumbuhan obat ini sedikit beracun, hati-hati kelebihan dosis pada pemakaian dalam (minum).
  • Wanita hamil dilarang untuk memanfaatkan tumbuhan obat pohon merah ini. Karena berguna untuk melancarkan haid, dikhawatirkan menyebabkan keguguran pada kehamilan.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Oleander

Oleander Nerium indicum Mill. Familia Apocynaceae. Sinonim Nerium odorum Ait. = Nerium oleander Linn. Oleander Nerium indicum Mi... thumbnail 1 summary
Oleander
Nerium indicum Mill.
Familia
Apocynaceae.
Sinonim
Nerium odorum Ait. = Nerium oleander Linn.
Oleander (Nerium indicum Mill.)
Oleander
Nerium indicum Mill.
  • Oleander berasal dari benua Asia
  • Tumbuh pada ketinggian 1-700 m di atas permukaan air laut, tahan panas dan kekeringan.
  • Getah putih yang dikeluarkan mengandung racun terutama bila mengenai luka.
  • Kulit batangnya dapat digunakan sebagai racun tikus.
  • Pengembangbiakan tumbuhan ini dengan setek batang.
  • Perdu tegak, tinggi 2-5 m.
  • Daunnya berbentuk garis lancet, tebal, bertangkai sekitar 1 cm yang agak bengkok dengan ibu tulang menonjol . Panjang daun 7-20 cm, sedangkan lebarnya 1-3 cm. Warna daun bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, sering tiga daun tumbuh melingkar.
  • Bunga berbentuk malai, terletak di ujung ranting dengan mahkota berbentuk corong, tabung pada pangkalnya sempit. Bunga berwarna merah muda dan putih.
  • Buah panjangnya 15-25 cm, bulat dengan alur memanjang, bijinya banyak dan berambut.

Nama Daerah

Jure (Jawa), kenyeri (Bali), kembang mentega, bunga mentega, oleander (Melayu).

Nama Asing

Jia zhu tao (T), adelfa, baladre (F), rose bay, dog bane, south sea rose, oleander, ceylon tree (I), adelfa (S), neriam wangi (M).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
  • Daun mengandung oleandrin, oleandrigenin, 16-acetylgitoxigenin, oleandros, neriantin, adynerin, deacetyloleandrin, rutin, dambonitol.
  • Kulit batang mengandung adoroside A,B,C,D,F,G,H,K dan lain-lain, digitoxigenin, uzarigenin.
  • Bunga mengandung gitoxigenin, strospesid.
Rasa pedas, pahit, dingin, dan beracun. Berkhasiat menguatkan jantung (Kardiotonik), peluruh kemih (Diuretik), peluruh dahak (ekspektorant), peluruh keringat, mematikan serangga (insektisida). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah daun pemakaian segar atau dikeringkan, dibuat bubuk.

Resep dan Dosis Pemakaian Luar


Eksim (ekzema)
  • Akar oliander direbus dengan minyak atau parafin cair, gosokan cairan rebusan tadi pada bagian yang sakit.


Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Ayan (epilepsi)
  • 300 mg serbuk daun kering dimasukan kedalam kapsul. Minum sehari 3 kali sebanyak 1 kapsul selama 2-3 hari. Selanjutnya, 1 kapsul sehari sebagai dosis pemeliharaan.
Lemah jantung (berdebar, kaki dan tangan dingin dan lain-lain)
  • 3 lembar daun oliander segar ditumbuk, kemudian seduh dengan 1 gelas air panas, diminum selagi hangat.
Sesak napas (asma)
  • Daun oleander segar dicuci hingga bersih kemudian karingkan dibawah temperatur 60-70 derajat celcius lalu giling hingga menjadi serbuk atau bubuk. kemudian seduh dengan 1 gelas air panas, diminum selagi hangat.
Peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak (ekspektorant)
  • Daun oleander segar dicuci hingga bersih kemudian karingkan dibawah temperatur 60-70 derajat celcius lalu giling hingga menjadi serbuk atau bubuk. kemudian seduh dengan 1 gelas air panas, diminum selagi hangat.

Catatan
  • Tumbuhan obat ini beracun, hati-hati kelebihan dosis pada pemakaian dalam (minum) dan perlu mendapat pengawasan dokter.
  • Wanita hamil dilarang untuk memanfaatkannya.


Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Mondokaki

Mondokaki Ervatamia divaricata (L.) Burk. Familia :  Apocynaceae.  Sinonim Ervatamia coronaria Stapf. = Tabernaemontana coronaria W... thumbnail 1 summary
Mondokaki
Ervatamia divaricata (L.) Burk.
Familia : Apocynaceae. 
Sinonim
Ervatamia coronaria Stapf. = Tabernaemontana coronaria Willd. = Tabernaemontana divaricata R.Br. = Nerium divaricatum Linn.
Mondokaki (Ervatamia divaricata (L.) Burk.)
Mondokaki
Ervatamia divaricata (L.) Burk.
  • Asalnya dari India, terbesar dikawasan Asia Tenggara serta kawasan tropis lainnya, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m diatas permukaan air laut.
  • Perbanyakan dengan setek atau cangkok.
  • Habitus perdu, tegak, banyak bercabang, tinggi 0,5-3 m, batang bulat berkayu, mengandung getah seperti susu.
  • Daun tunggal, tebal seperti kulit, letak berhadapan, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,permukaan atas licin mengkilap, tulang daun menyirip, panjang 6-15 cm, lebar 2-4 cm, warnanya hijau.
  • Tangkai bunga keluar dari ketiak daun, pendek dengan beberapa bunga.
  • Bunga biasanya sepasang, warnanya putih dengan bagian tengah berwarna kuning, diameter 5 cm, wangi.
  • Buahnya berupa buah kotak, bulat panjang, berbulu.
  • Biji berdaging, berselaput, warnanya merah. Akar tunggang, bentuknya silindris, diameter 1-5 cm, warnanya kuning, permukaan luar bergabus tipis dan tidak mudah terkelupas.

Nama Daerah
  • Jawa : mondokaki, bunga wari.
  • Sumatra : kembang mentega, kembang susu, bunga manila, bunga susong (Melayu).
  • Nusa Tenggara : bunga nyingin.

Nama Asing

Chong ban ghou ya hua (T), wax flower plant, east Indian rose-bay, ceylon jasmine (I), rosa de hielo (S), pandakaking-tsina (F).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Kulit batang dan akar mengandung tabernaemontanin, koronarin, koronandin, dregamin, vobasin, korin, kortin, lupeol, tann. Rasa asam, sejuk. Berkhasiat membersihkan racun (toksin), menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah (hipotensf), peluruh dahak (ekspektoran), dan obat cacing (anthelmintik). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah akar, daun, bunga, dan kulit batang.

Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Sakit mata (conjuntivitis), radang kulit, luka
  • Daun secukupnya dicuci bersih, dibilas dengan air matang lalu ditumbuk halus. Air perasannya dapat menyejukan bila diteteskan pada mata yang sakit atau dioleskan pada radang kulit dan luka.
Radang mata kronis/trachoma (chronis conjuntivitis)
  • Cara ke 1 adalah 15 gram akar mondokaki dan 10 gram kerikan kayu secang direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya dipakai untuk mencuci mata;
  • Cara ke 2 adalah 15 gram akar mondokaki, 9 gram kayu secang (Caesalpinia sappan L.), daun saga (Abrus precatorius L.), daun sena (Cassia angustifolia Vahl.), dan daun tempuh wiyang (Emilia sonchifolia Linn.) masing-masing 15 gram, 10 gram kulit mesoyi (Massoia aromatica Becc.) dan 10 gram kulit kayu seriawan (Arcangelisia flava [L.] Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring airnya untuk merambang mata yang sakit. Lakukan 3 kali sehari.
Radang payudara (mastitis)
  • 20 lembar daun mondokaki dicuci lalu ditumbuk halus, dicampur dengan 2 sendok makan air garam. Ramuan ini dipakai untuk mengurapi payudara yang sakit lalu dibebat. Lakukan 2 kali sehari.
Radang kulit bernanah (pioderma)
  • Cara ke 1 adalah Bunga segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk sampai merata lalu ditempelkan pada kulit yang meradang;
  • Cara ke 2 adalah 15 gram bunga mondokaki dan 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) dihaluskan, tambahkan minyak kelapa secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Sakit gigi
  • Akar mondokaki secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah dengan gigi yang sakit.
Batuk (tussis)
  • Cara ke 1 adalah 15 lembar daun mondokaki dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu dibagi untuk 3 kali minum dalam sehari;
  • Cara ke 2 adalah 15 lembar daun mondokaki, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum.
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • 15 gram daun mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya digunakan untuk menjus 100 gram seledri (Apium graveolens Linn.) jenis kecil kemudian jusnya diminum.
Sakit ginjal
  • 10-15 gram akar mondokaki, 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Kencing batu
  • 15 gram akar mondokaki, 30 gram daun kejibeling segar (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Diare
  • Cara ke 1 adalah 10-15 gram akar mondokaki dicuci dan dipotong tipis-tipis lalu, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sedikit demi sedikit.
  • Cara ke 2 adalah 10-15 gram akar mondokaki dan 10 gram daun jambu biji (Psidium guazapa L.), dicuci dan diiris-iris lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Cacing kremi
  • 10 gram akar mondokaki dan ½ lembar daun pepaya (Carica papaya L.) dicuci dan  direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Gondok, sakit tenggorokan (Pharyngitis)
  • 10 gram akar mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
Patah tulang (fraktus)
  • 15 gram akar mondokaki direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.
Antikanker (antikarsinoma)
  • 10 gram akar mondokaki ditambah lidah ular yang berbunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) direbus dengan 500 cc air, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Catatan
  • Rumput lidah ular kembang putih dan rumput mutiara dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Lili (Lilium formosanum Wall.)

Lili Lilium formosanum Wall. Familia :  Liliaceae. Lili Lilium formosanum Wall. Tumbuhan yang berasal dari daerah Tiongkok atau J... thumbnail 1 summary
Lili
Lilium formosanum Wall.
Familia : Liliaceae.
Lili (Lilium formosanum Wall.)
Lili
Lilium formosanum Wall.
  • Tumbuhan yang berasal dari daerah Tiongkok atau Jepang.
  • Habitus herba dengan batang yang boleh dikatakan tidak bercabang, mempunyai umbi lapis, tinggi 0,5-1,3 m.
  • Daun tersebar, terkumpul rapat, berbentuk lanset, duduk, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing.
  • Bunga berbentuk corong, umumnya berwarna putih  cerah.
  • Buah kotak memanjang.
  • Biji pipih.

Nama Daerah

Bunga  lili.

Nama Asing

Pai hek (T), kerkhoflelie, kerklelie (B).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Pati, colchicine, protein, lemak. Rasanya dingin, manis, agak pahit. Berkhasiat sebagai obat batuk (antitussif), penenang (sedatif). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah umbi lapis dan bunga.

Resep dan Dosis Pemakaian Luar


Herpes zooster
  • Umbi bunga lili kering digiling, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dan norit masing-masing secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Luka luar
  • Umbi bunga lili kering digiling, lalu ditaburkan pada luka.
Jerawat
  • Umbi bunga lili kering secukupnya digiling hingga halus, tambahkan bedak beras dingin dan air secukupnya, kemudian digunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit hingga kering lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan secara teratur.
Bengkak, dan bisul
  • Umbi bunga lili, daun seledri segar (Apium graveolens Linn.), daun sendok segar (Plantago major L.), dan gula pasir masing-masing secukupnya, ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada bisul, lakukan secara teratur.
  • Umbi bunga lili dan garam secukupnya ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada bisul.

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Lemah syaraf, susah tidur (insomnia)
  • 30 gram umbi bunga lili, 10 butir angco dan 15 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum sedangkan angco dan biji teratai dapat dimakan.
Kepala pusing, badan terasa lemah (neurasthenia)
  • 30 gram umbi bunga lili, 15 buah lengkeng (Euphoria longana Lamk.), dan 15 butir angco, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Buah lengkeng dan angco dapat dimakan.
Mencegah dan mengatasi gangguan amandel (tonsilitis)
  • 15 gram umbi bunga lili kering, 2 buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) yang telah dikupas kulitnya dan gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum dan bahan-bahan lainnya dimakan.
Suara serak
  • 30-60 gram bunga lili direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
Batuk (tussis)
  • cara ke 1 adalah 10 gram umbi bunga lili kering, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa  200 cc, tambahkan 5 gram bubuk umbi anggrek tanah, diaduk lalu diminum selagi hangat.
  • cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum Vahl.), 30 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 20 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 5 butir kapulaga kencur (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
Batuk karena influenza
  • 10 gram umbi bunga lili, 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.) dan 7 lembar daun sirih (Piper betle L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
Batuk rejan (pertussis)
  • 15 gram umbi bunga lili dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
Radang saluran nafas (Bronkhitis)
  • 15 gram umbi bunga lili, 30 gram daun kentut (Paederia scandens [Lour] Merr.), 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat; dan cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 15 gram daun cempaka putih (Michelia alba DC.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat.
Bronkhitis yang disertai pendarahan
  • 30 gram umbi bunga lili dan 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat. dan cara ke 2 adalah 30 gram pahap kering, 10 gram umbi anggrek tanah/pai cik dan10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
Radang paru-paru (pneumonia)
  • cara ke 1 adalah 30 gram umbi bunga lili, 30 gram sambiloto segar (Andographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 air cc, disaring lalu airnya diminum.
  • cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili, 40 gram ceplukan (Physalis peruviana L.), 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) dan gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter  air hingga tersisa 600  cc, disaring lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc;
  • cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili, 75 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu dan 10 gram kulit jeruk mandarin (Citrus nobilis Lour.) direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum serta jalinya dapat dimakan.
  • cara ke 4 adalah 10 gram umbi bunga lili, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu hingga lembut, 1 buah pir, 1-3 buah kiam boi/sun boi dan jeruk kiatna secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
TBC (tuberkulosa)
  • cara ke 1 adalah 60 gram umbi bunga lili direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum.
  • cara ke 2 adalah 60 gram umbi bunga lili direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya dipakai untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi bunga anggrek tanah/pai cik, diaduk kemudian diminum selagi hangat.
  • cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili kering, 10 gram daun sirih (Piper betle L.), 4 butir angco (Frunctus jojobae) dan 60 gram kaktus gepeng (Opuntia dilenii Ker-gawl.) yang telah dikupas kulitnya, 25 gram jamur putih  kering  (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan air secukupnya, disaring, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jamur dan angco dapat dimakan.
Sesak nafas (asma)
  • 30 gram umbi bunga lili, 15 gram umbi  anggrek tanah/pai cik dan 15 gram kie cie direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum dan kie cienya dapat dimakan.
Sakit dada
  • 15-30 gram umbi bunga lili dan 20 gram lokio (Allium macrostemon), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
Sakit lambung
  • 60 gram umbi bunga lili dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
Mencegah dan mengatasi gangguan step pada anak-anak
  • 3-9 kuntum bunga lili dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
Diare kronis
  • 60 gram umbi bunga lili dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
Diare, disentri
  • Umbi bunga lili dan patikan kebo (Euphorbia hirta L.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
Mengatasi sakit perut setelah melahirkan
  • 50 gram umbi bunga lili dan 20 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
Mengatasi gangguan psikis, sulit tidur, dan depresi pada saat menopause
  • 30 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah itu masukkan 1 butir telur ayam, aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan satu kali sehari secara teratur.
Mengatasi gangguan fisikis dan psikis pada menopause
  • 10 gram umbi bunga lili, 10 gram biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispiga Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratai dapat dimakan.
Seprutan, jerawat
  • 50 gram umbi bunga lili dan 75 gram jali (direndam dahulu sehingga lembut), direbus dengan air secukupnya selama satu jam, tambahkan madu secukupnya lalu diminum, jalinya dapat dimakan.

Catatan
  • Umbi bunga lili kering dan umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, angco, kie cie, dan biji teratai dapat dibeli di supermarket.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kenanga

Kenanga Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas Familia :  Annonaceae Sinonim  Cananga fruticosum Graib. = Canangium odoratum B... thumbnail 1 summary
Kenanga
Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas
Familia : Annonaceae
Sinonim 
Cananga fruticosum Graib. = Canangium odoratum Bail.V.fruticosum Corner.
Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas]
Kenanga
[Canangium odoratum (Lamk.)
 Hook & Thomas]
  • Tumbuhan dari dataran rendah pada ketinggian 25-1000 m di atas permukaan laut.
  • Perbanyakan dengan setek batang.
  • Habitus pohon tahunan, batangnya besar dengan diameter 0,1-0,7 m, pada waktu mudanya mudah patah, tinggi dapat mencapai 5-20 m.
  • Daun bertangkai, berbentuk bulat telur atau memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, pangkal membulat atau bentuk jantung, panjangnya 10-23 cm dan lebarnya 4,5-14 cm.
  • Bunga majemuk dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk di ketiak.
  • Bunga mempunyai enam lembar daun mahkota yang berbentuk lanset, pada waktu masih muda berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi kuning.
  • Bunga kenanga mempunyai bau yang harum dan khas.
  • Buah 7-15 cm, perkembangannya tidak sama, bulat telur terbalik dan berwarna hijau.

Nama Daerah
  • Sumatra : Kenanga, selanga, tenanga (Aceh), nurai (Batak), ngana-ngana (Nias), inaga, kananga (Minangkabau).
  • Jawa : kananga (Sunda, Jawa, Madura), kananga wangsa (Jawa).
  • Nusa Tenggara : sandat, sandat kananga, sandat wangsa (Bali), sandat (Sasak), kananga (Bima), bunga kacik (Roti).
  • Sulawesi : lalingiran, raringidan, amok, wonggulita, pum-pum, luit (Minahasa), kananga (Makasar, Bugis).
  • Maluku : kenanga wangi (Ambon), lomulilano, kumbang (Buru).

Nama Asing

Siang sui su (T)

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Benzyl benzoat, cadinene, cineol, eugenol, farnesol, geraniol, isosafrole, safrole, limonen, linalool, ester, methyl salicylate, pinene. Meredakan batuk (antitussif), menghilangkan radang (antiinflamasi). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah kulit batang dan bunga

Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Demam nifas
  • 5 kuntum bunga kenanga, 5 kuntum bunga turi merah (Sesbania grandiflora L.), rimpang kunyit (Curcuma longa L.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) masing-masing 10 gram, dan 25 gram asam (Tamarindus indica Linn.), semuanya ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan air bersih, lalu digosokan pada bagian punggung atau tapal pada perut. Lakukan dua kali sehari.
Encok (Rematik)
  • 12 kuntum bunga kenanga yang belum mekar, 30 gram daun srikaya (Annona squamosa L.), 20 gram daun ketapang (Terminalia catappa Linn.), 20 gram jahe (Zingiber officinale  Rosch.), 10 butir merica (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, lalu tambahkan air dan kapur sirih sedikit, diaduk lalu digosokkan pada bagian badan yang sakit. Lakukan dua kali sehari.
Kudis (skabies)
  • 50 gram bunga kenang dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan 20 cc minyak goreng, dipanaskan sebentar, setelah dingin minyaknya dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
Digigit serangga
  • 2 kuntum bunga kenanga, 1 kuntum bunga mawar (Rosa chinensis Jacq.), 10 kuntum bunga melati (Jasminum sambac Ait.), diremas dengan 1 sendok teh minyak kelapa (Cocos nucifera L.), kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan.

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Sakit kepala
  • 15 gram bunga kenanga dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.) diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
Mengatasi perasaan gelisah
  • 15 gram bunga kenanga dan 30 gram kim cim direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sedangkan kim cimnya dimakan.
Malaria, asma
  • 3 kuntum bunga kenanga  yang kering diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu tutup rapat, setelah agak dingin disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
Sesak napas (asma)
  • 15-30 gram bunga kenanga direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir, disaring lalu diminum lakukan dua kali sehari. atau 15 gram bunga kenanga dan 15 gram kulit semangka kering (Citrulus vulgaris L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Radang saluran nafas (bronkhitis)
  • 10-15 gram bunga kenanga dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, disaring lalu diminum selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
Batuk (tussis)
  • 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
Mencegah dan mengatasi hepatitis
  • 30 gram bunga kenanga, 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), dan 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Mencegah dan mengatasi bau badan
  • 15 gram bunga kenanga dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
Keputihan
  • 30 gram bunga kenanga dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari.
Radang saluran kencing
  • 20 gram bunga kenanga, 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Ness.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.

Catatan
  • Umbi bunga lili (Lilium sp.) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, kimcim dapat dibeli di supermarket.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kembang Sungsang

Kembang Sungsang Gloriosa superba L. Familia :  Liliaceae. Sinonim :  Methonica superba Lamk. Kembang Sungsang Gloriosa superba L. ... thumbnail 1 summary
Kembang Sungsang
Gloriosa superba L.
Familia : Liliaceae.
Sinonim : Methonica superba Lamk.
Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)
Kembang Sungsang
Gloriosa superba L.
  • Perbanyakan dengan biji atau rimpang.
  • Habitus terna yang berumur panjang, memanjat, tingginya mencapai 2,5 cm, bercabang melebar.
  • Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat di ujung daun.
  • Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang , tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau. 
  • Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah, bila mekar bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan.
  • Warna bunganya lama kelamaan akan merah keseluruhan dan tidak cepat layu.
  • Buah panjangnya 4-5 cm biji banyak, warnanya merah orange. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar.

Nama Daerah
  • Jawa : kembang  jongrang, kembang kuku macan (Jakarta), katongkat, kembang sungsang (Sunda), dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa (Jawa), mandhalika (Madura).
  • Nusa Tenggara : Mandalika (Bali).

Nama Asing

Cia lan, huan pai he  (T), superbe de Malabar (P), superb lily, klimlelei (I), akar songsang (M).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Kolkisin, alkaloid. Rimpang beracun (toksis). Berkhasiat menghilangkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgesic), dan menghilangkan bengkak. Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah rimpang dan umnbi.

Resep dan Dosis Pemakain Luar

Ekzema
  • 15-20 gram rimpang kembang sungsang, 15 gram umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour.] Hall.f,), dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan minyak jarak (Jatropha curcas), dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang terkena ekzema, lalu dibalut ; ganti 2 kali sehari. Atau 20 gram rimpang kembang sungsang dicuci bersih lalu ditumbuk, tambahkan 2 sendok makan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) kemudian dipanaskan, setelah agak dingin minyaknya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Ekzema, kurap, kudis (skabies) dan gatal-gatal
  • Rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.

Resep dan Dosis Pemakain Dalam

Sakit pada persendian
  • 3 gram rimpang kembang sungsang segar, jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) masing-masing 10 gram, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Rematik
  • 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto  (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), dan 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dibuang kulitnnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Radang rematik persendian
  • 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour] Merr.),  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Kram, panas tinggi 
  • 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram kaktus gepeng,  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Catatan
  • Karena rimpangnya beracun, merebusnya harus agak lama dengan api kecil.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur dan untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kembang Sepatu

Kembang Sepatu Hibiscus rosa sinensis L. Familia :  Malvaceae. Kembang Sepatu Hibiscus rosa sinensis L. Pengembangbiakkan tan... thumbnail 1 summary
Kembang Sepatu
Hibiscus rosa sinensis L.
Familia : Malvaceae.
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)
Kembang Sepatu
Hibiscus rosa sinensis L.
  • Pengembangbiakkan tanaman ini dengan setek.
  • Tumbuhan kembang sepatu merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan banyak percabangan.
  • Tinggi 1-4 m, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. 
  • Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3,5-9,5 cm dan lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis.
  • Daun mempunyai tangkai dengan panjang tangkainya 1-3,7 cm.
  • Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sedikit menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, orange, kuning, putih, dan sebagainya. 

Nama Daerah

  • Sumatra : bungong raya (Aceh), bunga-bunga (Batak), soma-soma (Nias), bakeyun (Mentawai), bunga raya (Melayu).
  • Jawa : kembang sepatu, uribang (Jakarta), kembang wera (Sunda), wora wori (Jawa), bunga rebhang (Madura), mandhaleka.
  • Nusa Tenggara : pucuk, waribang (Bali), bunga capatu (Timor).
  • Sulawesi : amburaga (Talaud), embuhanga , hembuangeng (Sangir), wuhanga, buhanga, kuyanga, palangan, kuranga (Sulawesi Utara), ulango (Gorontalo), bunga bisu, bunga capatu (Makasar), bunga bisu (Bugis).
  • Maluku : fua-fua (Seram Barat), huahualo (Seram Selatan), ubo-ubo (Halmahera Utara).
  • Papua : dioh, gerasa, kando.


Nama Asing

Fu sang (T), antolangan, gomamela, gumamela, tapolang (F), rose de chine (P), chinesische rose(J), hibiscus, chinarose, shoe flower (I), bunga raya (M).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Daun mengandung taraxeryl acent dan bunga mengandung cynidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lender. Rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antiviral, peluruh kemih (diuretic), menormalkan siklus haid (regulates menstruation), peluruh dahak (ekspektorant). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah daun, bunga, dan akar pemakaian segar atau kering.

Resep dan Dosis Pemakain Luar

Gondongan (parotitis)
  • Daun atau bunga kembang sepatu, tumbuhan waru landak (Hibicus mutabilis L.) secukupnya, keduanya haluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Radang selaput lender hidung
  • Mandi uap dengan daun dan bunga kembang sepatu yang diiris halus-halus.
Bisul (furunculus), borok
  • Bunga kembang sepatu, bunga tanaman pacar air secukupnya (impatiens balsamina Linn.), giling keduanya hingga halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.) dan norit secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Bisul di kepala anak
  • Bunga kembang sepatu secukupnya dihaluskan, lalu tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.), tempelksn csmpursn tersebut pada kepala anak.

Resep dan Dosis Pemakain Dalam

Sariawan (aphthae)
  • 30 gram daun kembang sepatu diseduh dengan air mendidih selama 15 menit, lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
Gondongan (parotitis)
  • 30 gram daun atau bunga segar kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
Mimisan (epistaxis)
  • 30 kumtum bunga kembang sepatu kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan airnya diminum.
Batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronchitis)
  • 2 kumtum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan sedikit garam, diperas, disaring lalu diminum 2 kali sehari sebanyak dosis di atas.
Batuk lendir dan darah
  • 2 kumtum bunga kembang sepatu diremas dengan 400 cc air, biarkan tertutup semalaman, saring keesokan harinya, tambahkan madu secukupnya sebelum diminum pagi hari sebelum makan.
Tuberkulosa (TBC)
  • 3 kuntum bunga tanaman kembang sepatu, 30 gram Krokot (portulaca Oleracea L.) dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan 1 sendok makan madu lalu  disaring, diminum untuk sekali minum. Lakukan 3 kali sehari.
Air kemih mengandung nanah (gonorrhea)
  • 6 kuntum bunga kembang sepatu dan 15 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu tambahkan madu secukupnya , bagi larutan tersebut  menjadi 3 dosis dan diminum . Lakukan 3 kali sehari.
Melancarkan haid, haid tidak teratur (irregular menstruation)
  • 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, lalu digiling hingga halus, tambahkan 150 cc air masak dan cuka beras putih secukupnya, disaring lalu diminum sebanyak 100 cc. Lakukan 2-3 kali sehari.
Infeksi saluran kemih
  • 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran (phyllanthus urinaria  L.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Keputihan (leucorrhea)
  • 15 gram bunga tanaman kembang sepatu, 15 gram jengger ayam (Celosia cristata L.), 30 gram kulit delima segar (Punica granatum L.) atau 15 gram yang kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Radang selaput ikat mata (conjunctivitis)
  • 30 gram kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Atau 15 gram daun kembang sepatu direbur dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Radang usus (enteritis)
  • 25 gram kembang sepatu, 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Demam karena malaria
  • 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica Papaya L.), 10 gram garam inggris (Sulfas magnesicus), direbus dengan 0,5 liter air, setelah mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat.

Catatan

  • Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. dan ntuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kembang Merak

Kembang Merak Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw. Familia :  Caesalpniaceae (leguminosae). Kembang Merak Caesalpinia pulcherrima [L.... thumbnail 1 summary
Kembang Merak
Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.
Familia : Caesalpniaceae (leguminosae).
Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.)
Kembang Merak
Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.
  • Tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan.
  • Tumbuhan ini merupakan perdu tegak, tinggi 2-4 m, banyak bercabang dengan ranting kadang berduri tempel.
  • Kayunya berwarna putih, padat, dan liat.
  • Daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang,ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau, permukaan hijau kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan lebar 0,5-1,5 cm. Pada malam hari daun akan menguncup. 
  • Bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm, warnanya merah atau kuning. 
  • Buahnya buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm,berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan. Buah yang sudah tua warnanya hitam.

Nama Daerah 
  • Sumatra : bunga kacang, bunga merak, bunga china, jingok.
  • Jawa : kembang patra kombala (Sunda), merak-merakan, merak ngigel, merakan, patra menggala, kembang abang (Jawa), mar kegel,merakkagel,merak ngegel, parak kagel (Madura).
  • Sulawesi : bunga kacang (Manado).

Nama Asing

Siak tiek hua (T), bulaklak nang paraiso, caballero (F),barbados pride, poin cillade, paradise flower, peacock flower, small gold mohar (I), caballero, flor de San Francisco (S), gelenggang besar (M).

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
  • Bunga mengandung tanin, asam gallat,asam benzoat, resin, dan zat merah.
  • Daun mengandung alkaloid, saponin, tanin, glucosida, dan calsium oksalat.
  • Kulit mengandung plumbagin, lumbagol, zat samak, alkaloid, saponin, tanin, calsium, dan oksalat.
  • Bunga : manis, tawar, netral, berkhasiat melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, peluruh haid (emenagogum).
  • Kulit kayu : kelat,berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagogum).

Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah bunga, daun, kulit,dan akar.


Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Kejang panas pada anak
  • 5 kuntum bunga, 20 gram daun, 3 jari akar, dan 3 jari kulit batang dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya. Dipakai untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.
Sariawan (aphthae)
  • Daun kembang merak secukupnya direbus hingga mendidih, lalu disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
Perut kembung
  • Daun kembang merak, alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dan bawang putih (Allium sativum L.) secukupnya, ditumbuk halus sampai menjadi bubur lalu dibalurkan pada perut yang kembung.

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Panas
  • Bunga kembang merak secukupnya direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
Radang hati (hepatitis)
  • Daun kembang merak secukupnya dan 30 gram daun serut/mirten (Streblus asper Lour) direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Diare akut
  • Kulit batang tumbuhan kembang merak ditumbuk hinga halus, diseduh dengan 100 cc air, lalu diminum hangat-hangat.

Catatan
  • Wanita hamil dilarang meminum obat ini.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kembang Coklat

Kembang Coklat Zephyranthes candida Herb. Familia :  Amaryllidaceae. Kembang Coklat Zephyranthes candida Herb. Berasal dari C... thumbnail 1 summary
Kembang Coklat
Zephyranthes candida Herb.
Familia : Amaryllidaceae.
Kembang Coklat (Zephyranthes candida Herb.)
Kembang Coklat
Zephyranthes candida Herb.
  • Berasal dari Cina dan Brasilia.
  • Terna kecil berumbi, warga suku bakung-bakungan, tinggi 15-30 cm. 
  • Daunnya panjang dan pipih berbentuk lanset, keluar dari bonggol umbi yang terletak di dalam tanah, daun agak melengkung dan licin. 
  • Bunganya tunggal, mempunyai tangkai, berwarna putih, dadu, bentuk seperti corong yang menghadap ke atas.
  • Biji berwarna hitam dan pipih.
  • Umbi berwarna putih dan berlendir. 

Nama Daerah

Kembang coklat

Nama Asing

Zhong lan (T)

Kandungan Kimia, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Lycorine, tazettin, haemanthidine, nerinine. Rasa agak manis, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik). Dan bagian tumbuhan yang dipakai adalah seluruh bagian tumbuhan

Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Kejang pada anak
  • 10-15 gram tumbuhan kembang coklat segar secukupnya, garam secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada pelipis.

Resep dan Dosis Pemakaian Dalam

Ayan (epilepsi)
  • 10 gram tumbuhan kembang coklat, 30 gram sulur ketimun (Cucumis sativus L.), gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.
Kejang pada anak-anak
  • 10-15 gram daun kembang coklat segar, gula batu secukupnya, direbus lalu airnya diminum setelah disaring.

Catatan
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap ahrus konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat

Khasiat Kamboja

Kamboja Plumeria acuminata Ait. Familia :  Apocynaceae. Sinonim :  Plumeria rubra L. cv. acutifolia = Plumeria acuminate Roxb. = Plumeri... thumbnail 1 summary
Kamboja
Plumeria acuminata Ait.
Familia : Apocynaceae.
Sinonim : Plumeria rubra L. cv. acutifolia = Plumeria acuminate Roxb. = Plumeria  acutifolia poir. = Plumeria alba Blanco. = Plumeria obtuse Lour. = Plumeria rubra L. form acutifolia Woods. = Plumeria L. var.acutifolia (poir.) Bailey.
Kamboja (Plumeria acuminata Ait.)
Kamboja
Plumeria acuminata Ait.
  • Dapat ditemukan dari 1-700 meter di atas permukaan laut.
  • Pohon kecil yang banyak bercabang, tinggi 3-7 m, mengandung getah.
  • Batang pokoknya besar, tumbuh membengkok, berkayu keras dengan cabang-cabang gemuk berdaging, sedang cabang muda lunak dan terdapat tanda bekas tangkai daun yang lepas.
  • Daun tunggal, duduk berkarang bergerombol di ujung tangkai, bertangkai panjang. Helaian daun berbentuk lanset, kaku seperti kulit, panjang 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip.
  • Bunga dalam malai rata, berkumpul di ujung ranting, berbentuk terompet, sisi dalam berambut, warnanya agak kuning, mahkota bunga berwarna putih atau merah, wangi.
  • Buahnya buah bumbung, satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung memanjang yang gepeng, panjang 18-20 cm, lebar 2 cm, berongga dua, warnanya hitam kecoklatan, berbiji banyak. Dikembangbiakkan dengan setek batang atau biji.

Nama Daerah
  • Sumatra : bunga kemboja, kamboja, kolong susu, cempaka kemboja, cempaka kubur, cempaka mulia (Melayu), pandam (Minangkabau).
  • Jawa : kamoja, samoja (Sunda), samboja, semboja, kamboja (Jawa), cempaka bakul, cempaka sabakul, cempaka mulja (Madura).
  • Sulawesi : bungo lomilate (Gorontalo), tintis, karasusi, koloyucu, kolo susu (Minahasa), bunga uwae mawara (Bugis), bunga jene mawara, bunga jera (Ujung pandang).
  • Nusa Tenggara : bunga jabun (Bali), bunga matandani (Roti), bunga kamboyang  (Timor).
  • Maluku : kalansusun, kupa tayon (Seram), capaka butu (Halmahera utara), saya kolocucu (Ternate), capaka kubu (Tidore).

Nama Asing
Ji dan hua (T), temple tree, temple flower, pagoda tree, frangipani (I), kerkhofbloem (B), kalasasi, karatuche (F), Lan thom (Th), cempaka kubur, cempaka mulia (M).

Kandungan Kimiawi, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
  • Getah berwarna putih : mengandung damar dan kautcuk, senyawaan sejenis karet, serta senyawaan triterpenoid, amyrin, dan lupeol.
  • Kulit batang : mengandung plumierid, yaitu suatu zat pahit yang beracun. Sebagai laksant, dipakai dengan dosis 0,2-0,3 gram yang dimakan sebelum tidur, maka esok paginya bisa buang air besar 1-2 kali. Bila dimakan dengan dosis lebih dari 0,3 gram akan berkhasiat melancarkan kencing (diuretic).
  • Daun dan batang mengandung fulvoplumierin. Dosis 1,5 miligram berkhasiat menghambat perkembangan kuman TBC.
  • Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol, dan fenil  alkohol.
  • Bunga : manis, sejuk, harum. Penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (dieuretik), menghentikan batuk (antitusif), dan menghilangkan hawa panas.
  • Kulit kayu : melancarkan buang air besar (laksant).
Bagian tumbuhan yang dipakai adalah bunga dikeringkan dengan cara dijemur, getah, daun, kulit batang, dan akar.

Resep dan Dosis Pemakaian Luar

Gigi berlubang
  • Beberapa tetes getah kamboja dilumaskan pada kapas, dipakai untuk menutup gigi yang berlubang. Hati-hati jangan terkena gigi yang sehat.
Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah
  • Sepotong kulit kamboja digodok dengan tiga liter air sampai mendidih, hangat-hangat dipakai untuk merendam kaki yang sakit.
Tertusuk duri, tulang ikan, atau pecahan beling
  • Oleskan getah kamboja ke bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
Kapalan (klavus)
  • Setiap hari diteteskan getah kamboja sampai sembuh.
Kudis (skabies)
  • 50 gram kulit batang kamboja dicuci bersih, sambiloto segar (androraphis paniculata Nees.) dan ditumbuk halus, campur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, didihkan dengan 100 cc air selama 5 menit lalu dinginkan dan oleskan pada bagian kulit yang sakit 2-3 kali sehari.
Busung air, patek (frambusia)
  • 3 ukuran telapak tangan kulit kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 20 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit . Air rebusannya untuk mandi, berendam, dan  bersiram. Lakukan 1 sampai 2 kali sehari .
Bisul (furunculus)
  • Daun kamboja dicuci bersih lalu dipanaskan sampai lemas, oleskan minyak kelapa lalu ditempelkan pada bisul ; Atau beberapa tetes getah batang kamboja dioleskan langsung pada bisulnya. Lakukan 2 kali sehari.
Benjolan-benjolan di tubuh
  • Kulit kayu digiling halus, tambahkan air secukupnya sampai seperti bubur, lalu ditempelkan ke bagian badan yang ada benjolan-benjolan.

Resep dan Dosis Pemakain Dalam

Disentri, diare karena panas dalam
  • 12-24 gram bunga kamboja kering dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
Busung air
  • 6 jari kulit batang kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 400 cc air sampai tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum.
Beri-beri
  • 2 jari kulit kamboja, 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), 1 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), 1 jari pulasari (Alyxia rein-wardtii Bl.), 3 jari gula enau ( Arangea pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
Jantung mengipas/berdebar (palpitasi)
  • 1 jari kulit kamboja, 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) 15 gram daun prasman segar (Eupatorium triplinerve Vahl.), 1/2 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), dicuci lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.
TBC (tuberkulosa)
  • 75 gram kulit kamboja, 50 gram kulit batang pepaya (Carica papaya L.), 50 gram pohon kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 10 gram pegagan (Centella asiatica [L.] Urban.) dan 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.). Semua bahan ditumbuk halus menjadi satu, direbus dengan 1000 cc air hingga tersisa 600 cc, kemudian diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 200 cc.
Kencing nanah (gonorhoea)
  • 3 jari kulit kamboja dan 30 gram daun sambiloto segar (Andrographis Paniculata Nees.) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.

Catatan
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Tumbuhan Obat lainnya : Jenis Tumbuhan Obat